Beginilah
suasana pagi hari di KYUNGHAE UNIVERCITY sebelum bel masuk Universitas
berdering. Ruangan yang tadinya tenang,
tiba-tiba menjadi kelas yang gaduh hanya karena kedatangan dua anak manusia
yang hiperaktif, dan mulut mereka yang seakan tidak bisa ditutup ini.
Teman-teman bahkan Pembimbing merekapun kualahan memisahkan mereka berdua.
Seperti tak ada habisnya hal yang mereka ributkan.
Sorra
adalah anak pengusaha ternama di Korea Selatan. Sorra sangat mahir dalam ilmu
beladiri. Bahkan dia sudah mendapatkan sabuk hitamnya pada usia 13 tahun.
Awalnya orangtua Sorra memang tidak memperbolehkan, namun melihat semua piala
dan penghargaan yang di dapatkan Sorra, akhirnya orangtua Sorra mengizinkannya
menelateni bakatnya itu.
Yesung
adalah anak seorang pengacara ternama di Korea Selatan. Yesung adalah seorang
penyanyi solo yang sedang naik daun. Tawaran manggung sangat banyak, namun ia
tak pernah mengesampingkan urusan pendidikannya.
Jam kuliah berakhir, seperti biasa Yesung
tidak langsung pulang kerumah, namun
langsung ke lokasi syuting dengan mengendarai motor Ducati merah menyala yang
ia dapat dari hasil kerja sambilan menjadi seorang artis.
Namun na’as, saat ia baru berjarak
500 meter dari Universitasnya, Yesung ternyata telah di hadang oleh 5 orang
suruhan musuh bebuyutannya. Musuh Yesung ini bernama Cha Young Do. Cha Young Do
selalu iri terhadap kemujuran dan kepopularitasan Yesung sejak pertama Yesung
menjadi seorang penyanyi solo.
Sorra
yang melihat Yesung sedang dikeroyok langsung mengambil kuda-kuda siap melawan
orang suruhan Cha Young Do. Memang kemampuan beladiri Sorra tidak dapat
diragukan lagi. Namun mungkin karena sedikit lelah karena baru pulang kuliah,
Sorra yang lengahpun akhirnya terkena pukulan balok kayu di bahu kanannya.
Dengan amarah yang memuncak, akhirnya Sorra berhasil mengusir semua bandit itu
sendirian.
Sorra
yang merasakan tangan kanannya mulai tidak bisa digerakkan lagi, akhirnya
memilih untuk meninggalkan Yesung yang terkapar di pinggir jalan.
Sebelum
Sorra meninggalkan Yesung, ia sempat mengambil ponsel Yesung dan menelfon eomma
Yesung lalu memberitahukan bagaimana keadaan Yesung sekarang. Tak butuh waktu
lama, orangtua Yesung sudah sampai di tempat Yesung pingsan.
Setelah menghubungi orangtua Yesung,
Sorra segera pergi ke rueomma sakit. Dan Setelah menunggu cukup lama, akhirnya
hasil pemeriksaan Sorra sudah keluar. Dokter yang menangani Sorra mengatakan
bahwa tangan kanan Sorra mengalami keretakan yang cukup parah, sehingga tangannya mungkin akan digips dan
tidak dapat digunakan seperti biasanya kurang lebih 3 bulan. Dan akan pulih
setelah 4 bulan.
Ditempat lain, Yesung sudah mulai
sadar. Orang tua Yesung yang khawatir langsung mendekati Yesung.
“ jagiya, kenapa kamu bisa seperti
ini?”, tanya Eomma Yesung khawatir.
“Ceritanya
panjang eomma, nanti kalau sudah pulang pasti Yesung akan bercerita pada eomma.
Owh iya eomma, yang menolongku tadi, nuguya?
Sebelum aku pingsan, aku merasa ada yang …….”, tanya Yesung yang terputus
karena disela eommanya.
“Ow
iya, eomma lupa kalau tadi yang nolong kamu namanya so, so, sorr, sorr, siapa
ya? Eomma lupa”, sela Eomma Yesung.
“Sorra?”,
tebak Yesung.
“Owh,
nde, Sorra. Tadi dia bilang kalau tangan kanannya terluka jadi tidak bisa
membawamu kerumah sakit, jadi dia memutuskan untuk menelfon eomma menggunakan Telephonemu.”,
jelas Eomma Yesung.
3
hari kemudian, Sorra memutuskan berangkat Universitas lagi. Namun ia berangkat
lebih awal dan menutupi gipsnya dengan jaket tebal agar semua orang tidak tahu
kejadian 3 hari yang lalu. Namun ternyata di kelas sudah ada Yesung yang tak
disangka berangkat lebih awal dari Sorra.
“Sorra,
apa kau yang menolongku kemarin?”, tanya Yesung.
“Anni,
memang apa buktinya kamu bicara seperti itu. Apa pentingnya menolongmu”, elak
Sorra.
Saat
Sorra hendak melewati tempat duduk Yesung, tangan kanan Sorra sedikit di tarik
oleh Yesung. Alhasil Sorra berteriak kesakitan. “Aaaawwww”, teriak Sorra.
need the next story.....?